Kenapa Coin SOLANA Begitu Populer ? Ternyata ini Awal Muncul Keberadaannya di Pasar Crypto
INFO TRADING - Solana merupakan salah satu platform Blockchain (dasar mata uang crypto) bersifat publik yang dipersiapkan untuk mensupport aplikasi terdesentralisasi (decentralized applications atau dApps) dengan kapabilitas performa tinggi. Solana memiliki simbol untuk coinnya berupa "SOL", yaitu mata uang crypto asli (native cryptocurrency) yang bersumber dari jaringan Solana.
Awal mula kemunculan Solana, menjadi kompetitor berat untuk Bitcoin dan Ethereum |
Nama Solana bermula dari sebuah Kota kecil yang terletak di pantai utara San Diego, yaitu Solana Beach. Nama Solana tersebut dicetuskan oleh orang-orang jenius seperti Anatoly Yakovenko, Greg Fitzgerald, dan Stephen Akridge.
Supaya lebih jelas lagi membahas Blockchain Solana ini, Info24jam.net merangkum artikel ini ke dalam sub pembahasan berikut ini (source : medium.com) ;
- Pendahuluan Tentang Apa itu Solana
- Tokenomics Jaringan
- Mengapa Trader Harus Memilih Solana
- Tantangan bagi Jaringan Solana
- Achievement Penting di Jaringan Solana
- Kesimpulan Tentang Solana
- Sumber Referensi
Pendahuluan Tentang Apa itu Solana
Solana bermula didirikan pada tahun 2017 yang mana pada saat itu Anatoly Yekovenko mencenangkan sebuah konsep berbasis sistem terdistribusi yang dikenal sebagai Proof of History, kemudian diarsipkan ke dalam whitepaper pertama. Adanya Prof of History ini dibuat untuk bisa membantu berbagai masalah seperti kecepatan transaksi, skalabilitas, dan waktu penyelesaian.
Anatoly Yekovenko melihat peluang besar bahwa Solana akan dapat bersaing dengan kompetitor Blockchain besar seperti Bitcoin dan Ethereum. Pasalnya kedua Blockchain tersebut kerap masih mengalami masalah pada lambatnya tingkat transaksi pada sistem pembayaran terpusat. Anatoly berupaya mengatasi kurangnya tingkat efisiensi pada Blockchain yang belum memiliki pengaturan waktu, dengan tujuan menggabungkan 40 tahun penelitian terkait sistem terdistribusi. Dari hasil penelitian dan upayanya, seorang Anatoly Yekovenko berhasil memberikan solusi yang cukup menjanjikan pada suatu kluster yang mencapai 10.000 kali lebih cepat, khususnya dalam mengatasi keterbatasan skalabilitas Blockchain.
Anatoly pada saat itu bermula mengembangkan proyek dengan cara memakai kode dalam C secara tersembunyi (private). Seorang mantan rekan kerjanya dulu di Qualcomm, sebut saja Greg Fitzgerald, memberikan opsi kepadanya untuk berpindah haluan ke Rust dengan alasan potensi performa dan jaminan keamanannya. Greg merekomendasikan Rust bukan tanpa alasan, pasalnya rekan kerja Anatoly itu telah berhasil sebelumya melalui LLVM (Low-Level Virual Machine), yang mensupport Rust, sehingga mempengaruhi rekomendasinya. Anatoly adalah orang yang cukup tegas dalam mengambil keputusan, ia langsung memigrasikan kode tersebut ke Rust dalam waktu hanya dua minggu saja. Anatoly mempunya visi dan misi untuk menciptakan Blockchain yang bisa diskalakan dan digunakan dalam transaksi global, ia menamai proyeknya itu Loom.
Bermula pada 13 Februari 2018, Greg mulai mengimplementasikan open-source whitepaper yang diberi nama Silk di GitHub. Kemudian pada 28 Februari, hebatnya bahwa di tahap rilis pertamanya sudah berhasil memverifikasi dan memproses sebanyak 10.000 transaksi hanya dalam waktu setengah detik. Beranjak dari sini, kemudian ada rekan kerjanya yang bergabung bersama Anatoly dan Greg yang bernama Stephen Akridge. Pada saat itu, Stephen berperan dalam menujukan peningkatan throughput dengan cara memindahkan verifikasi tanda tangan ke GPU. Sang jenius Anatoly, Greg, Stephen dan ditambah lagi oleh ke tiga rekannya telah mendirikan perusahaan yang bernama Loom.
Tanpa disadari, ternyata setelah Anatoly dan rekan-rekannya mengamati berbagai Blockchain di perusahaan serupa dan ditemukan kesamaan nama "Loom" yang sudah ada pada perusahaan Blockchain lain. Akhirnya Anatoly dan rekannya memutuskan untuk mengganti nama perusahaannya dari Loom menjadi "Solana".
Solana mulai diluncurkan di Mainnet Beta pada Maret 2020, yang mana pada saat itu Solana sudah berhasil mengumpulkan $1,76 juta melalui lelang token publik di Coinlist. Pada 6 November 2021, Solana mulai diluncurkan dengan harga awal $0,9511 dan tidak disangka ternyata bisa tembus mencapai All-Time High (ATH) sebesar $260,06.
Berikut adalah Kontributor Utama Solana ;
- Anatoly Yakovenko : Sebagai Pendiri dan CEO
- Raj Gokal : Sebagai Co-Founder dan COO
- Greg Fitzgerald : Sebagai Co-Founder dan CTO
- Stephen Akridge : Sebagai Co-Founder
- Jeffrey Levy : Sebagai Konsultan Operasi untuk Solana Foundation dan Solana Labs
- Matthew Sorg : Sebagai Pemimpin Teknologi dan Produk
- Caesar Chad : Sebagai Pengembang Rust dan Hubungan investor
- Spencer Spinell : Sebagai Penasihat Strategis
Para Founder dan Kontributor Solana, Source : (coindesk) |
Tokenomic Jaringan
Solana Saat ini Memiliki Tiga Kegunaan Utama ;
Staking : Merupakan bagian dari mekanisme konsensus Delegated Proof of Stake (DPos) yang dipakai oleh Solana agar dipastikan bahwa jaringan tetap aman dan terdesentralisasi.
Biaya Transaksi dan Dapps.
Governance.
Jika dirincikan, Solana memakai sistem mekanisme konsensus Delegated Proof of Stake dan Proof of History. Penjabarannya, distribusi awal token SOL ;
- 2,63% diperuntukkan bagi investor Founding Sale
- 15,86% diperuntukkan bagi investor Seed Round
- 5,07% diperuntukkan bagi investor Validator Sale
- 1,84% diperuntukkan bagi investor Strategic Sale
- 1,6% diperuntukkan bagi investor Public Auction Sale
- 12,5% diperuntukkan bagi Anggota Tim
- 12,5% diperuntukkan bagi Solana Foundation
- 38% diperuntukkan bagi Dana Cadangan Komunitas (dikelola oleh Solana Foundation)
Grafik Blockchain Solana yang semakin meningkat (Source : Coingecko) |
Pada 29 Februari 2024, Solana mengantongi Kapitalisasi pasar sekitar $49.664.435.501, sedangkan untuk suplai yang beredar sudah menembus di angka 440.721.460, dan suplai total sebanyak 569.875.216.
Solana sudah melalui lima putaran pendanaan mulai 2018-2020, yang mana empat diantaranya adalah hasil dari penjualan private dan yang terakhir bersumber dari lelang publik yang diselenggarakan oleh Coinlist.
Mengapa Trader Harus Memilih Solana
Tidak diragukan lagi untuk Blockchain Solana ini, pasalnya pada 31 Januari 24 saja sudah tercatat ada 875.940 pengguna aktif. Inilah ulasan secara garis besar mengapa banyak orang menggunakan Blockchain Solana ;
- Kecepatan : Solana jika dibandingkan dengan kompetitor terkuatnya yaitu Bitcoin dan Etherium, maka Solana dikatakan lebih unggul dalam hal kecepatan transaksi yaitu bisa mencapai 65.000 transaksi per detik.
- Skalabilitas : Solana sudah dirancang dan di desain untuk bisa menampung banyak jumlah pengguna dan transaksi yang berlangsung. Solana juga tetap mempertahankan kecepatan operasionalnya dengan performa yang tinggi.
- Biaya Transaksi Rendah : Solana sudah dikenal sebagai Blockchain dengan biaya transaksi rendah jika dibandingkan dengan blockchain lainnya yang sudah ada.
- Komunitas yang Dinamis : Solana menawarkan cukup banyak sumber daya dan dukungan, seperti komunitas pengembang, investor, dan pengguna yang semakin bertambah. Oleh karena itu, Solana menjadi Blockchain untuk bisnis yang cukup menarik.
- Efisiensi energi : Solana yang sudah dilengkapi algoritma konsensus unik Proof of History dan Delegated proof of Stake, mampu meminimalisir konsumsi energi dibandingkan dengan Blockchain lainnya, dan menjadikan Solana sebagai Blockchain yang lebih ramah lingkungan.
Solana diprediksikan akan menjadi Blockchain yang terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari untuk masa yang akan datang berdasarkan alasan-alasan di atas.
Alasan kuat yang memprediksikan Solana akan dapat diimplementasikan pada kehidupan di masa yang akan datang, meliputi ;
- Kecerdasan Buatan
- DeFi, GameFi, dan NFT
- Dilengkapi jaringan Privasi dan Identitas yang Terdesentralisasi (DePIN)
- Tokenisasi Aset pada Dunia Nyata
Tantangan bagi Jaringan Solana
Masalah Keamanan dan Stabilitas Jaringan
Setiap Blockchain dapat mengalami gangguan jaringan apabila ada stakeholdernya yang bermasalah, termasuk Solana. Solana sempat mengalami beberapa kali gangguan pada jaringannya dalam dua tahun terakhir, termasuk pada 6 Februari 2024 lalu. Kabar baiknya, harga Solana bisa dibilang tetap stabil dan hanya mengalami penurunan sebanyak 4% saja akibat gangguan tersebut dan setelahnya kembali pulih pada beberapa hari berikutnya. Inilah yang menjadikan Solana sebagai salah satu Blockchain dengan komunitas cukup solid dan kuat.
Solana pernah mengalami masalah pada pelanggaran keamanan. Pada awal Agustus 2022, telah terjadi peretasan yang mengakibatkan lebih dari 8.000 dompet dikompromikan sekaligus sebanyak 5 juta dolar telah berhasil dicuri.
Sentralisasi Jaringan
- Jumlah Validator Rendah : Solana saat ini hanya memiliki sekitar 3.400 Validator di Blockchainnya, dengan koefisien Nakamoto sekitar 31, jika dibandingkan dengan Bitcoin dan Ethereum maka Solana berada diurutan paling bawah. Dampak tersebut disebabkan karena tingginya biaya untuk menjalankan node Solana.
- Kepemilikan Besar oleh VC : Solana dikenal sebagai Blockchain bagian dari "Bayi VC" karena sumber dananya diperoleh melalui beberapa perusahaan modal ventura (VC) yang diberi imbalan berupa token Solana. Ada kekhawatiran dari pihak Validator yang menyatakan bahwa VC dengan kepemilikan besar SOL bisa dengan mudah memainkan perannya di pasar. Bukti nyatanya yang telah terjadi pada FTX di akhir tahun 2022.
Achievement Penting di Jaringan Solana
Solana menjadi Blockchain favorit di kalangan pengguna kripto karena proses transaksinya yang sangat cepat dan biaya rendah. Ekosistem Solana juga semakin berkembang karena adanya infrastruktur yang banyak disukai oleh pengembang. Berikut ini adalah Achievement penting Solana dalam beberapa tahun terakhir ;
- Kemitraan (kerjasama) Solana dan Visa : Diawali pada September 2023, Solana jadikan Blockchain yang dapat berperan sebagai penyelesaian Stablecoin oleh pihak Visa. Hal ini merupakan salah satu cita-cita Anatoly yang menjadi kenyataan, yang mana ia membuat Solana dan memiliki salah satu tujuan untuk bisa melampaui pembayaran terpusat seperti Visa.
- Integrasi Solana Pay dengan Shopity : Dengan adanya inovasi ini, pedagang dapat melakuan pembayaran menggunakan USDC di jaringan Solana, dan memberikan dampak positif karena bisa menghilangkan ketergantungan terhadap perantara dan biaya-biaya lainnya.
- Hadirnya Ponsel Solana "Saga" : Pada April 2023, Solana telah mengumumkan peluncuran ponsel mereka, dan hebatnya bahwa ponsel tersebut telah habis terjual di seluruh dunia pada Desember 2023. Pada tahun 2025 ini, Solana akan merilis edisi keduanya dengan kuantitas lebih dari 60.000 pre - order.
- Pemulihan Epic Solana : Pada November 2022, Solana mengalami penuruan harga hingga $9 yang diakibatkan oleh skandal FTX. Solana kemudian pulih kembali dengan kenaikan harga hingga 1000% dari harga terkecilnya pada tahun 2022 lalu. Pada Desember 2023, para investor sangat beruntung karena Solana mencapai harga di angka $117.
- Pengenalan Blockchain Node Engine untuk Solana : Google Cloud mengintegrasikan Solana ke dalam layanan analitik data BigQuery pada Oktober 2023. Hal ini bisa berfungsi bagi para pengguna Solana untuk bisa mengakses dengan mudah data berbasis Solana sebagai analitik dan arsip.
Kesimpulan
Solana dijuluki sebagai "Pembunuh Ethereum" karena mampu berkembang dengan cukup pesat, terutama bagi kalangan pengguna kripto.
Ekosistem Solana berkembang cukup pesat karena didukung berbagai proyek inovatif baru yang dibangun di dalam jaringan ini.
Solana mengalami peningkatan jumlah alamat jaringan aktif hingga 50% setiap bulannya yang terhitung dari angka bulan November menjadi lebih dari 15,6 juta.
Solana merupakan Blockchain yang cukup menjanjikan dan tidak diragukan lagi untuk peluang masa depan.
Sumber referensi : Messari
Post a Comment